Please Don't Judge Teacher From Their "Koper"

    Author: Mr.Randy Genre: »
    Rating

    Hai hai apa kabar siswa-siswa galau semua? masih dengan kabar yang baik kan?. Sudahkah bergangnam style pagi ini? #ngacoo. Hhehe,udah lama kita gak berjumpa, sejak Mister harus meninggalkan sejenak kegiatan ngeblog dan bahkan bolos di kelas "Mister Galau ini" Karena KKN dan kesibukan lainnya.

    Tapi alhamdulilah, KKN yang singkatannya kuliah korupsi Nyata ehh salah Kuliah kerja nyangkul ehh nyata sudah selesai alias kelar alias tamat alias ya tidak bersambung seperti cerita sinetron Cinta fitri ataupun tersanjung yang hingga season season ke selanjutnya.

    Well, kali ini tema tulisan mister agak sedikit nyeleneh mengawali postingan perdana setelah vakum dengan judul "Please Don't Judge Teacher From Their "Koper" ". koq Koper? kenapa bukan Cover? aneh aneh wae ya?. hehe, ya alasannya guru kan bukan buku yang punya sampul buku (cover) tapi kebanyakan punya Koper atau bisa dibilang tas kerja nya, yahhh walau sedikit rada dipaksakan bahasanya gimana gituuu.

    Sebetulnya tulisan ini adlah penegasan kembali dari tulisan mister di blog lainnya yang berjudul Memaknai Hari Guru Sedunia yang mister tulis di blog Yang Penting Share yang mister sangat sayangi :). Dan juga, atas pertanyaan dari salah seorang siswa mister yang sebut saja "Bunga" ehh salah ding, dia kan cowok, sebut saja "Jeje". Dia menanyakan berdasarkan pengalaman sebagai siswa kenapa sih guru itu senang banget ngasih tugas kelompok dan padahal sudah tau bahwa tugas kelompok itu pasti yang kerja cuma satu orang?, trus kenapa sih guru itu tidak berkarakter, suka munafik, nyuruh anak siswanya jadi siswa baik-baik ,ngasih nasihat, praturan sekolah tapi dia sendiri yang kadang melanggarnya ?, kenapa sih guru itu suka nyalahin siswa kalau nama sekolah tercemar?. Oke mister cuma bisa jawab itu adalah "Manusiawi" (Bukan manu'e si Awi ya??).

    Kenapa mister bilang begitu? Karakter seorang guru, baik segi penguasaan wawasan, segi keteladanan, sikap dan perilaku sebagai contoh bagi siswanya itu berbeda antara satu dan lainnya sesuai dengan "dasar" yang mereka peroleh sewaktu mereka belum menjadi guru dulu.

    Guru sebelum jadi guru adalah juga seorang siswa, kita jangan hanya menjudge guru karena kita seorang siswa. Coba kalau kita udah jadi guru , nantinya kita tau bagaimana dan kenapa jadi guru itu susah susah gampang?. Guru itu resiko fisiknya bisa dikatakan 1% tapi resiko mental nya itu 99%.

    Menjadi guru yang baik dan benar tidak bisa didapatkan secara instan, butuh proses ibarat seorang anak yang belajar berbicara / ngomong, tentu ada tahapannya. Nah, ditahapan itu mereka banyak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya lingkungan sekitar (keluarga, masyarakat, dan teman) serta motivasi dan imtaq mereka.

    Sering kali kita menjudge jika seorang guru tidak berhasil mendidik anak adalah karena gurunya tidak berkompeten. Coba teman-teman mister bayangin, sanggup gak dengan menghadapi satu kelas yang terdiri dari berbagai macam karakter manusia, ada yang introvert, ada ekstrovert, ada yang pendiam, ada yang aggresive,ada yang aktif, ada pasif, ada yang optimis dan ada yang pesimis, ada yang cuek, ada yang perhatian dsb. itu semua harus bisa dihadapi guru yang notabenenya cuma satu orang dan guru cuma punya waktu 6 jam paling lama dalam sehari utk bertatap muka di dalam kelas. So, tidak bisa kita menyalahkan dengan perlakuan yang sama dan adil terhadap semua siswa, belum tentu semua siswa bisa berhasil dan semuanya menjadi juara kelas, ya tohh?.

    Intinya, kesalahan sistem pendidikan bukan hanya milik guru dan lembaga pendidikan semata, tapi juga seharusnya, didukung dan harus dibenahi dari sistem keluarga nya dan lingkungan disekitarnya. Gimana siswanya gak jadi preman kalau lingkungan di sekitarnya adalah lingkungan preman?.Gimana gak tawuran kalau teman-temannya saja adalah tukang tawuran?. gimana mau jadi anak yang soleh dan anak yang berbakti pada ortu kalau di rumah saja Ortu nya selalu tidak ada untuk mereka, dan selalu bertengkar antar suami istri didepan anak-anaknya?. Itu bakal menjadi trauma besar bagi diri mereka. Dan akibatnya, mereka "melarikan diri" dengan apa yang mereka sebut kesenangan duniawi. Ingat, Guru itu cuma orang tua pengganti alias second parents, tetap, peranan guru dari orang tua menjadi faktor utama dalam kesuksesan pendidikan anak. Terlalu menekan anak anak dapat menjadikan mereka over dan akhirnya down karena tekanan dan paksaan. Prestasi serta kecerdasan itu di tentukan oleh banyak faktor, so don't judge teacher from their koper, jangan salahkan guru hanya karena profesi mereka sebagai pendidik?. Sebelum mereka menjadi guru, mereka telah melewati masa-masa pengujian kelayakan seorang guru, kecuali ya oknum oknum tertentu. Oleh sebab itu, hargai dan hormati guru kita sebagai mana kita menghormati dan menyayangi orang tua kita sendiri. Marahnya guru itu sama dengan marahnya orang tua, karena mereka sayang dengan kita.

    Oke sampai disini dulu postingan yang cukup ngalur ngidul ini,sampai jumpa di postingan berikutnya di Mister galau, see you tomorrow bye bye

    12 Celotehan Siswa.

    1. menurut om burgerman :D
      seorang guru itu adalah contoh, panutan, sekaligus tempat yg nyaman untuk para murid belajar. Belajar apapun!

      tp, sebagai manusia, guru tetaplah guru, hanya sebagai manusia yang mempunyai daya yg terbatas. kita jangan asal menyalahkan dan disalahkan. setidaknya kita sama-sama memegang beban moril, walaupun tidak sama besar kapasitasnya. antara guru dan murid.

      So, intinya, guru mengajarkan sesuatu, murid belajar sesuatu. sama-sama take and give.

      yang setuju sama om burgerman, angkat kaki ya!!

    2. Mr.Randy says:

      Seppp om burgerman, gua setuju tuh, ada peran give and takenya, saling memberi dan saling menerima :). Siswa bermasalah bukan karena salah guru semata, faktor IQ, motivasi, lingkungan keluarga masyarakat dan teman sepergaulan juga IPTEK dan IMTAQ sangat berpengaruh kan?
      nah gua angkat kaki nihh wawkwkw

    3. Dextoshare says:

      Guru jelas harus jaga etika dan imets, jelas tu kepanjangan nya "Digugu Dan Di Tiru".
      tp ya tdak serta merta semua di pasrahkan kepada guru.orang tua dan lingkungan lah yang jauh berperan
      bagi si anak tersebut..
      intinya semua itu tergantung sistem pendidikan,baik sekolah maupun di lingkungan..
      nahh terus bagaimana dengan sistem pendidikan yang ada,apakah sudah benah,,???

      nah loo rendi CAGUR kami sebagai wali berpesan u benahin tu sistem yang ada di lembaga sekolah..
      hihihihi

    4. Mr.Randy says:

      sesempurna apapun sistem pendidikan yang ada mift, tanpa adanya peran bimbingan ortu serta pengawasan lingkungan semua tak akan ada gunanya, gua mgkin bisa kasih contoh kecilnya , ada seorang siswa pernah gua tanyain ampe pindah kursus sampe berkali2, karena apa? apakah yang salah dengan kursus sebelumnya? ternyata, dia kursus bukan karena kemauan, tapi karena desakan ortu agar dia berprestasi. Apakah ada yang salah dengan kursus itu? tidak, setiap kursus tentu memilih guru2 terbaik mereka utk mendidik, tapi kemauan sang anaklah serta bakat dan minat juga sangat2 menentukan. Jika dia belajar karena paksaan dan tekanan dia bakal jadi tidak terkontrol alias diluar kehendaknya, tapi bila miskin perhatian juga tidak baik, dia malah tambah hancur :)

    5. Wajar gan kalau guru ngasi kerja kelompok biar muridnya pada kompak kali

    6. Anonim says:

      Kalau guru kasi kerja kelompok terus yang kerjain hanya satu orang, kenapa malah gurunya yang disalahin? seharusnya muridnya kan? udah di kasi tugas kelompok, kok maunya malah kerja sendiri :)

    7. PutuGiBagi says:

      Aseeeekk keren banget ini template :)

    8. Mr.Randy says:

      @cik awi hemmm ya mungkin juga, biar terjalin kekompakan walau kadang para siswa itu kurang kesadarannyo ?
      @F4dly nah setuju dengan opini ini thanks yahh
      @PutuGibagi makasih pujiannya, tapi koment dong opininya

    9. DiGugel says:

      wkwkwkwk adajuga yah guru galau

    10. Makasih banyak mas udah share, artikelnya bagus :D

    11. Bwin368 says:

      wkwkwkw masa Gurunya Galau sih X_X

    Siswa Mister Say: